Surabaya – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) BPKP berencana menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Surabaya dalam waktu dekat. Agenda besar ini menjadi momentum penting bagi organisasi yang sempat vakum beberapa waktu terakhir, untuk kembali aktif dan menunjukkan peran nyata dalam kehidupan berbangsa serta bernegara.
Ketua Umum DPP LSM BPKP, Adhi Suhartoyo, menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pengurus di daerah, khususnya dengan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jawa Timur. Langkah awal, Rakernas akan lebih dulu melibatkan jajaran se-Jawa Timur sebelum dilanjutkan ke tingkat nasional.
“Rakernas ini penting karena BPKP selama ini vakum. Atas dorongan dari DPW Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gus Muhyiddin, Insyaallah Rakernas akan segera terselenggara. Mengenai waktu dan tempatnya masih kami koordinasikan dengan semua pihak, namun yang pasti akan dilaksanakan secepatnya,” ungkap Adhi Suhartoyo dalam keterangannya, Senin (18/8/2025).
Dalam kesempatan terpisah, Gus Muhyiddin, Ketua DPW LSM BPKP Jawa Timur, menyampaikan pandangan senada. Menurutnya, keberadaan BPKP selama ini seolah tenggelam dan tidak terdengar kiprahnya. Kondisi itu bahkan diperparah dengan munculnya oknum-oknum yang mengatasnamakan BPKP untuk kepentingan pribadi.
“BPKP selama ini terkesan vakum. Terkadang ada oknum yang mengatasnamakan BPKP tanpa sepengetahuan kami. Karena itu, siapa pun yang mengatasnamakan BPKP harus melapor kepada kami. Jika ditemukan ada penyalahgunaan nama, kami tidak segan-segan melaporkannya ke pihak berwajib,” tegas Gus Muhyiddin.
Ia menambahkan, Rakernas ini akan menjadi tonggak awal bagi konsolidasi organisasi sekaligus penegasan bahwa BPKP masih ada dan siap bekerja sesuai visi dan misi awal pendiriannya.
BPKP sebagai LSM didirikan pascareformasi dengan tujuan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa. Keberadaannya diharapkan dapat menjadi bagian dari masyarakat sipil yang mengawal jalannya pemerintahan serta memberikan masukan yang bersifat independen dan konstruktif.
“LSM BPKP hadir sebagai buah dari reformasi. Kami ingin mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, sekaligus menjadi mitra kritis yang memberikan masukan di semua sektor secara independen dan mandiri,” jelas Adhi Suhartoyo.
Dengan semangat itu, Rakernas kali ini bukan hanya menjadi forum internal untuk menyusun program kerja, tetapi juga ajang mempertegas posisi BPKP sebagai organisasi masyarakat yang bersih, transparan, dan bermanfaat bagi publik.
Beberapa agenda penting yang akan dibahas dalam Rakernas antara lain:
1. Konsolidasi Organisasi – memperkuat struktur dari tingkat pusat hingga daerah.
2. Program Kerja Nasional – merumuskan arah kerja LSM BPKP dalam mengawal isu-isu sosial, politik, dan ekonomi.
3. Penegasan Identitas Organisasi – memastikan tidak ada lagi oknum yang menyalahgunakan nama BPKP.
4. Penguatan Peran di Masyarakat – mendorong BPKP aktif memberi edukasi dan advokasi terhadap isu-isu kerakyatan.
Adhi Suhartoyo menekankan, Rakernas akan menjadi forum untuk melahirkan rekomendasi-rekomendasi strategis yang diharapkan mampu menjawab tantangan zaman. “Kami tidak ingin hanya hadir sebagai organisasi di atas kertas. BPKP harus nyata memberikan manfaat,” ujarnya.
Sebagai DPW yang mendorong terselenggaranya Rakernas, Jawa Timur memiliki peran sentral. Gus Muhyiddin menyebut, Jawa Timur adalah barometer pergerakan organisasi masyarakat karena memiliki basis yang kuat serta masyarakat yang kritis terhadap dinamika bangsa.
“Kami berharap Rakernas ini mampu melahirkan keputusan-keputusan yang bermanfaat, bukan hanya untuk internal organisasi tetapi juga bagi masyarakat luas. LSM harus benar-benar kembali ke khittah perjuangan, yaitu mendampingi rakyat,” tutur Gus Muhyiddin.
Dengan adanya dorongan kuat dari DPW Jawa Timur serta komitmen DPP, Rakernas LSM BPKP di Surabaya diproyeksikan akan menjadi momentum kebangkitan organisasi. Kehadirannya kembali di ruang publik diharapkan bisa mengisi kekosongan peran masyarakat sipil yang kritis, solutif, dan mandiri.
“Insyaallah, Rakernas akan segera kita laksanakan. Doakan semoga berjalan lancar, membawa manfaat, serta menjadi awal baru bagi BPKP untuk lebih bermanfaat bagi bangsa,” pungkas Adhi Suhartoyo.
Penulis : Pitric Ferdianto