
Lumajang, SGB-News.id – Proyek Pemeliharaan Berkala dan Penggantian Jembatan Probolinggo – Lumajang – Turen senilai Rp 4.302.534.000, yang dikerjakan oleh PT Mitra Nagata Wisesa, terus menuai sorotan keras dari publik. Dugaan pelaksanaan asal-asalan mulai tercium kuat dari sejumlah temuan di lapangan.
Konstruksi Diduga Tak Sesuai SOP Kementerian PUPR. Besi tulangan pada tembok penahan banjir/tanah hanya 4 batang per tumpuan, jauh dari standar kekuatan konstruksi.
Batu belah yang dipasang diduga tidak sesuai ukuran teknis, sehingga berpotensi mengurangi daya tahan bangunan.
Pada bagian jembatan, besi yang digunakan bukan besi ulir (plintir), melainkan besi hitam biasa, yang secara teknis tidak layak digunakan untuk struktur utama.
Jika benar demikian, konstruksi dengan anggaran miliaran rupiah ini berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Alih-alih mendapat klarifikasi dari pelaksana proyek, awak media justru diarahkan bertemu dengan seseorang berinisial MT, yang mengaku sesama profesi. Bukannya menjawab temuan, MT malah mengajak ke warung kopi dan meminta agar dokumentasi hasil kontrol sosial dihapus.
Pertanyaannya, jika pekerjaan ini benar dan sesuai aturan, mengapa mereka takut difoto?
Menanggapi temuan tersebut, Sulaiman, Ketua LSM PASKAL, mengecam keras dugaan pelanggaran dan sikap pelaksana proyek yang terkesan anti kontrol publik.
“Kami dari LSM PASKAL melihat indikasi kuat adanya pengurangan material. Jika benar besi dan batu tidak sesuai spek, maka ini bukan lagi kesalahan teknis — ini bisa masuk ranah pidana korupsi karena berkaitan dengan kerugian negara,” tegas Sulaiman.
“Kami minta Kejaksaan Negeri dan Polres Lumajang segera turun tangan, jangan tunggu bangunan ini roboh dulu baru bertindak,” lanjutnya.
Proyek beranggaran miliaran yang dibiayai uang rakyat wajib diawasi. Media dan LSM akan terus melakukan kontrol sosial, sekalipun ada pihak yang coba menghalangi.
“Kalau mereka tidak bisa bekerja sesuai aturan, lebih baik mundur dari pekerjaan negara!” tutup Sulaiman.
Konfirmasi kepada pihak pelaksana dan PPK masih terus diupayakan. Perkembangan selanjutnya akan kami laporkan kembali.
Tim-Redaksi