
Surabaya°SGB-News.id, Jawa Timur – Aliansi Madura Indonesia (AMI) akan menggelar aksi demonstrasi pada Kamis, 16 Oktober 2025, sebagai bentuk protes terhadap program Xpose di Trans7 yang dinilai merendahkan martabat pondok pesantren dan para kiai.
Aksi tersebut disampaikan dalam surat pemberitahuan resmi bernomor 832/PD/X/2025/DPP-AMI yang ditujukan kepada Kapolda Jawa Timur Cq. Dit Intelkam. Dalam surat itu, AMI menyebut tayangan Xpose pada Senin, 13 Oktober 2025, memuat narasi yang dinilai melecehkan kehidupan santri.
Pernyataan yang dipersoalkan berbunyi:
“Santri minum susu saja harus jongkok, harus ngesot, memang begini kehidupan di pondok.”
AMI menilai kalimat tersebut mencoreng nama baik pesantren dan kiai di seluruh Indonesia.
Aksi akan dimulai pukul 08.00 WIB hingga selesai dengan estimasi massa sebanyak 1000 orang. Titik kumpul peserta berada di Kantor DPP AMI Surabaya, sebelum bergerak menuju tiga lokasi berikut:
Kantor Trans7 Surabaya – Jl. Jimerto No. 17A
Kominfo Jawa Timur – Jl. Ahmad Yani No. 242–244
KPID Jawa Timur – Jl. Mutiara Tim.VI No. 9 Blok U, Banjarbendo, Sidoarjo
Dalam surat pemberitahuan, AMI menyampaikan tiga tuntutan utama:
1. Presiden diminta untuk menghapus channel Trans7 dari siaran nasional.
2. Presenter program Xpose dituntut untuk diproses hukum.
3. Direktur Trans7 Andi Chairil diminta ditangkap dan dipenjara.
Poster ajakan aksi bertajuk “Seruan Aksi #BoikotTrans7” juga telah beredar di media sosial untuk mengajak partisipasi publik. Poster itu menyertakan pernyataan bahwa tayangan Xpose dianggap melecehkan martabat pesantren dan akan direspons melalui aksi turun ke jalan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Trans7 belum memberikan klarifikasi resmi atas keberatan yang disampaikan AMI.
Tim-Redaksi