
Probolinggo, SGB-News.id,— Proyek rehabilitasi SDN Sumendi II di Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menuai sorotan tajam. Proyek senilai Rp 363.111.000 tersebut dikerjakan oleh CV AR Rajak selaku kontraktor pelaksana, dengan pengawasan dari CV Fertikal. Namun, pelaksanaan di lapangan diduga jauh dari spesifikasi teknis sebagaimana mestinya.
Saat wartawan melakukan peninjauan dan meminta keterangan, seorang pekerja yang enggan disebut namanya mengaku bahwa campuran beton (Loloh cor) tidak sesuai standar.
“Campuran Loloh cor hanya 1 sak semen, 4 pasir, dan 3 koral,” ungkapnya.
Pengakuan tersebut diperkuat oleh pekerja lainnya. Mereka menyebut bahwa sejak awal pengerjaan, banyak bagian pekerjaan yang dianggap asal-asalan.
“Pekerjaan ini banyak kejanggalan, tidak sesuai spek,” tambahnya.
Tak hanya soal campuran material, alat kerja yang digunakan pun disebut tidak layak. Seorang tukang mengaku molen yang dipakai dalam pengerjaan mengalami kerusakan.
“Molen rusak, jadi campuran Loloh cor kurang maksimal,” ujarnya.
Lebih mengejutkan lagi, para pekerja mengaku hanya menjalankan instruksi tanpa pernah menerima penjelasan lengkap mengenai spesifikasi proyek yang harus dipenuhi.
“Kami hanya disuruh kerja, tidak tahu detail proyek,” kata salah satu dari mereka.
Minimnya pengawasan dari pihak konsultan serta lemahnya kontrol dari dinas terkait dikhawatirkan akan berdampak langsung pada kualitas bangunan sekolah. Jika benar dikerjakan tidak sesuai standar, proyek rehabilitasi tersebut justru berpotensi membahayakan keselamatan siswa dan menghambat proses belajar-mengajar.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kontraktor maupun dinas terkait belum memberikan klarifikasi resmi atas temuan di lapangan.
Tim-Redaksi